Pada pertandingan yang berlangsung di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta, Minggu, Les Bleus membekuk Burkina Faso tiga gol tanpa balas.
Perancis memperoleh peluang emas di menit ke-15 lewat sepakan Issoufou namun mampu ditangkap kiper Burkina Faso Isidore.
Menit ke-23, Burkina Faso mengancam pertahanan Perancis namun umpan silang dari Bougma gagal disambut oleh Emmanuel Ouedraogo.
Burkina Faso kembali memperoleh peluang, tangkapan kiper Perancis Paul Argney yang kurang sempurna hampir bisa dimanfaatkan Idrissa Sore yang melepaskan sepakan luar kotak penalti di menit ke-27.
Burkina Faso terus menggempur tim Les Bleus, kali ini tembakan Emmanuel di menit ke-34 mampu dibendung pertahanan Perancis.
Di menit ke-44, pergerakan solo run dari Tidiam Gomis yang melepaskan tembakan dari luar kotak penalti masih bisa ditepis Isidore. Hingga akhir babak pertama tidak ada peluang yang tercipta diantara kedua tim.
Membuka babak kedua tim asuhan pelatih Jean Luc Vannuchi langsung tancap gas. Hasilnya di menit ke-47, sontekan Mathis Lambourde membawa Perancis ungggul 1-0.
Sekedar diketahui Burkina Faso adalah sebuah negara di Afrika Barat yang terkurung daratan (landlocked). Negara ini berbatasan dengan Mali di sebelah utara; Togo dan Ghana di selatan; Niger di timur, Benin di tenggara; dan Pantai Gading di barat daya.
Dikutip dari Wikipedia, dahulu negara ini bernama Republik Volta Hulu yang merupakan koloni Prancis, hingga Presiden Thomas Sankara mengganti nama negara ini menjadi Burkina Faso (“Burkina” dalam bahasa Mossi yang berarti “orang terhormat” atau “orang jujur”, dan “Faso” dalam bahasa Dioula yang berarti “tanah air”) yang berarti “Tanah Orang-Orang Terhormat” pada 4 Agustus 1984. (Antara/Wikipedia/Sporta/)